Jumat, 29 November 2013

Energi yang berasal dari Alam

PANEL SURYA


Panel Surya merupakan suatu alat yang dapat menyimpan energi listrik yang energinya di dapat dari sinar matahari, Panel surya dirancang untuk dapat digunakan baik siang maupun malam, seperti layaknya listrik dari PLN. Listrik yang dihasilkan oleh modul surya akan disimpan didalam battery/Accu, sehingga listrik dapat diambil/digunakan kapan saja. Meskipun hujan/mendung, panel surya masih tetap dapat menghasilkan listrik, selagi masih ada cahaya.
Dengan dilepasnya subsidi terhadap BBM, listrik Panel surya sekarang sudah lebih ekonomis dibandingkan dengan listrik dari genset (diesel), atau jika dibandingkan dengan petromak sekalipun. Apalagi jika untuk di pedesaan atau daerah/pulau terpencil dimana harga BBM sangat mahal. Jika dibandingkan dengan tarif PLN, maka listrik dari Panel surya memang masih relatif mahal, hal ini karena tarif pln tidak ditentukan berdasarkan nilai ke-ekonomiannya dan untuk beberapa kelas konsumen masih mengandung subsidi dari pemerintah. Oleh karenanya panel surya banyak digunakan untuk daerah-daerah dimana pln belum masuk.
Secara sederhana solar cell terdiri dari persambungan bahan semikonduktor bertipe p dan n (p-n junction semiconductor) yang jika tertimpa sinar matahari maka akan terjadi aliran electron, nah aliran electron inilah yang disebut sebagai aliran arus listrik. Bagian utama perubah energi sinar matahari menjadi listrik adalah absorber (penyerap), meskipun demikian, masing-masing lapisan juga sangat berpengaruh terhadap efisiensi dari solar cell. Sinar matahari terdiri dari bermacam-macam jenis gelombang elektromagnetik. Oleh karena itu absorber disini diharapkan dapat menyerap sebanyak mungkin solar radiation yang berasal dari cahaya matahari.
Proses pemanfaatan panel surya



Lebih detail lagi bisa dijelaskan sinar matahari yang terdiri dari photon-photon, jika menimpa permukaaan bahan solar sel (absorber), akan diserap,dipantulkan atau dilewatkan begitu saja. dan hanya foton dengan level energi tertentu yang akan membebaskan electron dari ikatan atomnya, sehingga mengalirlah arus listrik. Level energi tersebut disebut energi band-gap yang didefinisikan sebagai sejumlah energi yang dibutuhkan utk mengeluarkan electron dari ikatan kovalennya sehingga terjadilah aliran arus listrik. Untuk membebaskan electron dari ikatan kovalennya, energi foton (hc/v harus sedikit lebih besar atau diatas daripada energi band-gap. Jika energi foton terlalu besar dari pada energi band-gap, maka extra energi tersebut akan dirubah dalam bentuk panas pada solar sel. Karenanya sangatlah penting pada solar sel untuk mengatur bahan yang dipergunakan, yaitu dengan memodifikasi struktur molekul dari semikonduktor yang dipergunakan.Tentu saja agar efisiensi dari solar cell bisa tinggi maka foton yang berasal dari sinar matahari harus bisa diserap yang sebanyak banyaknya, kemudian memperkecil refleksi dan remombinasi serta memperbesar konduktivitas dari bahannya.Untuk bisa membuat agar foton yang diserap dapat sebanyak banyaknya, maka absorber harus memiliki energi band-gap dengan range yang lebar, sehingga memungkinkan untuk bisa menyerap sinar matahari yang mempunyai energi sangat bermacam-macam tersebut. Salah satu bahan yang sedang banyak diteliti adalah CuInSe2 yang dikenal merupakan salah satu dari direct semikonduktor.

Panel surya pada prinsipnya adalah alat pencatu daya. Listrik yang dihasilkannya dapat digunakan untuk segala macam keperluan, mulai dari lampu penerangan, penyejuk ruangan, alat elektronik, bahkan untuk menggerakkan mobil/pesawat terbang/dan kapal fery. Listrik yang dihasilkan oleh modul surya adalah listrik DC (direct current, arus searah), apabila dibutuhkan listrik AC maka system plts harus dilengkapi dengan inverter (pengubah arus dc ke ac).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar